Gilang Dirga memiliki cerita baru. Biasanya, Gilang tampil di televisi sebagai presenter. Namun kali ini, ia harus menjadi seseorang yang berbeda dalam film terbarunya, ‘Surau dan Silek’ arahan sutradara Arief Malinmudo.
Ia pun memiliki cerita mengenai hal tersebut. Bagaimana ceritanya?
“Transisi nggak sulit karena waktu nggak cepat dari horor ke film keluarga drama. Persiapannya paling harus besarkan badan aja agar terlihat beda. Karena ada syuting jalan terus di film ini butuh stamina juga, jadi makan dan minum dijaga,” ujar Gilang Dirga di Epicentrum Kuningan, Jakarta Selatan.
Dalam film besutan rumah produksi Mahakarya Pictures itu, Gilang dituntut untuk dapat beradegan silat. ‘Surau dan Silek’ ini memilih lokasi dengan latar belakang indahnya kota Minangkabau. Tak hanya itu, Gilang juga dituntut untuk dapat berdialek seperti masyarakat Minangkabau pada umumnya.
“Basic bela diri. Tapi beda sama silat dan di film ini bagian gue nggak terlalu banyak silatnya,” tambahnya.
“Sulit karena tema keluarga di Bukittinggi, dialek dan dialog harus sesuai. Belajar bahasa Padang nggak semudah yang dipikirkan, dialeknya beda-beda soalnya. Persiapan belajar dialek 15 menit karena banyak teman, saudara dari Padang dan juga produser juga dari sana,” jelasnya merinci.
Sumber: hot.detik.com
wordpress theme by initheme.com